1.
Pisahkan
alat gelas yang rusak atau pecah dengan alat gelas yang masih baik keadaannya.
Alat gelas yang tidak layak pakai karena pecah harus di buang langsung ke dalam
tempat sampah anorganik.
2. Buang sisa larutan yang masih tersisa
ke dalam tabung/botol khusus pembuangan limbah cair.
3. Jika terdapat sisa padatan, dapat di
bersihkan dengan sudip logam kemudian buang ke dalam tempat pembuangan limbah
padat.
4. Bilas alat gelas dengan air mengalir
dan bersihkan dengan sikat tabung reaksi.
5. Gunakan larutan deterjen tidak lebih
dari 2% untuk membersihkan alat gelas tersebut kemudian bilas kembali dengan
air mengalir.
6. Untuk sisa noda besi, dapat
dibersihkan dengan larutan HCl 50%
7. Untuk noda permanganat dapat
dibersihkan dengan campuran larutan H2SO4 3% dan H2O2
3%.
8. Untuk kerak dari kapur dapat
dibersihkan dengan menggosokkan kapas yang dibasahi dengan larutan asam H2SO4.
9. Setelah bersih, bilas kembali alat
gelas dengan akuades.
10. Untuk pipet, pencucian dilakukan
dengan pembilasan dengan air mengalir beberapa kali dan dilanjutkan dengan
pembilasan menggunakan akuades.
11. Alat gelas dapat dikeringkan dengan
oven di bawah suhu 60oC untuk menguapkan sisa air di dalamnya atau
ditiriskan pada rak peniris.
12. Untuk alat ukur gelas volumetrik
seperti labu takar, labu ukur, serta pipet volumetrik tidak diperkenankan untuk
dikeringkan ke dalam oven.
13. Alat gelas yang terkontaminasi harus
dipisahkan dan dilakukan sterilisasi terlebih dahulu seperti merendamnya dengan
larutan desinfektan atau dilakukan sterilisasi autoklaf setelah pencucian
terpisah.
14. Letakkan alat gelas yang sudah bersih
dan kering berdasarkan bentuk dan ukuran masing-masing alat.
15. Untuk alat gelas yang akan digunakan
dalam analisis dengan HPLC dan GC, disarankan utuk menggunakan lap anti gores
serta deterjen non-perfumed dan non-SLS (Sodium laureth sulfate) untuk
pencucian. Serta keringkan dengan menggunakan lap anti gores bersih.
Panjang teuing breeeee
BalasHapusHeeh ges nyaho
BalasHapus